Italia (4 Kali Juara)
Italia bersama Jerman menjadi negara dengan torehan gelar Piala Dunia terbanyak kedua. Italia menjadi juara di tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006. Sayangnya, Italia menjadi satu-satunya negara pemilik gelar juara yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2022.
Meski pada tahun sebelumnya Italia telah menjadi juara di kejuaraan Euro, Italia gagal dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Kala itu Italia dikalahkan oleh Makedonia Utara pada fase kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Absennya Italia pada gelaran Piala Dunia 2022 bukan yang pertama. Sebelumnya, Italia juga tidak berpartisipasi pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
Uruguay (2 Kali Juara)
Uruguay adalah salah satu negara kuat di masa lalu. Uruguay menjadi juara Piala Dunia kala menjadi tuan rumah di tahun 1930, dan 1950 di Brazil. Meski dalam beberapa edisi Piala Dunia ke belakang Uruguay tidak menjadi negara yang difavoritkan, Uruguay tetap menjadi kuda hitam yang memberi kejutan di kejuaraan ini.
Argentina (2 Kali Juara)
Argentina telah dua kali menjadi juara dunia, yaitu di tahun 1978, dan di era Diego Maradona pada tahun 1986. Terakhir kali Argentina menembus final Piala Dunia adalah di tahun 2014, tetapi mereka harus kalah dari Jerman berkat gol Mario Gotze di menit-menit terakhir.
Argentina menjadi calon kuat juara di Piala Dunia tahun ini. Pasalnya, skuad Argentina tahun ini diisi oleh banyak pemain yang sangat berkualitas. Selain itu, megabintang Lionel Messi sangat berambisi untuk membawa pulang trofi ke Argentina di Piala Dunia terakhirnya ini.
Piala Dunia 2010: Andres Iniesta Pahlawan Timnas Spanyol
Berbicara soal Andres Iniesta, dialah pencetak gol tunggal yang menentukan itu. Iniesta, sang gelandang tim berhasil membobol kekukuhan gawang kawan di menit-menit perpanjangan waktu. Belakangan Iniesta kemudian didapuk sebagai pemain terbaik musim itu. Sebenarnya Sergio Ramos, memiliki peluang untuk mengamankan gol bagi Spanyol di awal babak pertama. Namun tembakan pemain belakang ini diselamatkan kiper Belanda Maarten Stekelenburg.
Belanda juga punya peluang menang kalau saja tendangan Arjen Robben di tepi kotak penalti berhasil menjebol gawang Spanyol. Sayangnya tembakan mendatar itu berhasil diremehkan kiper Spanyol, Iker Casillas. Robben juga menyia-nyiakan peluang pada menit ke-62 ketika dia berhadapan satu lawan satu dengan Casillas. The Saint, julukan kiper Spanyol itu, mampu mencegat percobaan tembakannya dengan ujung sepatunya untuk mencegah gol. Casilas jadi kiper terbaik Piala Dunia musim 2010.
Pada menit ke-77, gantian Spanyol yang membuka peluang gol. David Villa sempat menjadi harapan pencetak gol bagi Belanda, bola di kakinya hanya berjarak 4 meter dari gawang Belanda. Namun Stekelenburg untuk sementara berhasil memupus harapan timnas Spanyol dengan menepis bola itu. Bahkan sundulan Ramos dari umpan blunder itu pun melesat di atas mistar.
Pertandingan berlanjut tanpa gol setelah 90 menit berlalu. Wasit memberikan waktu tambahan yang kemudian menjadi menit-menit emas bagi Belanda. Andres Iniesta yang lepas penjagaan berhasil mengolah bola umpan dan menjadikannya sebagai peluru gol. Jumping yang dibuat Stekelenburg tak mampu menyelamatkan gawangnya dari tendangan tajam Iniesta. Pertandingan masih berlanjut hingga empat menit kemudian sebelum peluit panjang mengakhiri gelaran Piala Dunia 2010.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Apakah Anda yakin ingin menghapus komentar tersebut?
Piala Dunia 2022 akan segera bergulir tak lama lagi. Hajat terbesar di dunia sepakbola ini pertama kali akan digelar di negara Timur Tengah, tepatnya di Qatar. Bisa dipastikan seluruh perhatian dunia akan tertuju ke Qatar di penghujung tahun 2022 ini.
Piala Dunia tahun ini akan menjadi Piala Dunia edisi ke-22. Sejak pertama kali dihelat pada tahun 1930, 80 negara telah berpartisipasi dalam kejuaraan dunia paling bergengsi di dunia sepakbola ini. Dari jumlah tersebut, sejauh ini hanya 8 negara yang berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia.
Berikut ini adalah daftar 8 negara yang berhasil menjuarai Piala Dunia hingga saat ini.
Spanyol (1 Kali Juara)
Spanyol pernah satu kali menjadi juara Piala Dunia pada tahun 2010 di Afrika Selatan. Kala itu skuad Spanyol diisi oleh generasi emas seperti Iniesta, Xavi, dan Puyol. Selain menjadi juara Piala Dunia di tahun 2010, skuad ini juga menjadi juara Euro di tahun 2008 dan 2012.
Saat ini, Spanyol telah meregenerasi skuadnya dengan pemain-pemain muda. Spanyol saat ini juga dilatih oleh Luis Enrique, pelatih yang pernah membawa Barcelona menjadi Treble Winner. Dengan skuad yang sekarang, Spanyol juga menjadi salah satu penantang gelar juara Piala Dunia 2022.
Hasil akhir dan penghargaan
Maskot resmi dari turnamen edisi ini adalah Zakumi. Zakumi adalah seekor macan tutul berwarna kuning, dengan rambut "nyentrik" berwarna hijau, mengenakan kaus bertuliskan "South Africa 2010", dan celana pendek berwarna hijau, dan tengah memegang sebuah bola. Zakumi lahir pada 16 Juni 1994, bertepatan dengan Hari Pemuda di Afrika Selatan sehingga akan dirayakan secara global dengan tajuk Piala Dunia FIFA 2010.
Nama Zakumi berasal dari kata "Za", yang merupakan kode dua huruf untuk Afrika Selatan, dan "kumi", sebuah kata yang berarti sepuluh dalam berbagai bahasa Afrika.[54]
Lagu resmi piala dunia 2010 berjudul Waka Waka (This Time for Africa) yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Kolombia, Shakira dan band Freshlyground dan lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol.[55] Lagu ini didasarkan pada lagu prajurit tradisonal Afrika yang bernama Zangalewa.[56]
Coca-Cola, yang merupakan salah satu sponsor resmi turnamen, melakukan aransemen atas lagu Wavin' Flag yang awalnya dinyanyikan oleh K'naan. Aransemen tersebut dilakukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol, juga bahasa Indonesia dengan judul lagu "Wavin Flag: Celebration Remix". Untuk versi bahasa Indonesia, K'naan menyanyikannya bersama vokalis Indonesia, Ipang, dengan judul lagu "Semangat Berkibar".
Bola resmi yang dipergunakan pada pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 adalah Jabulani. Bola ini dibuat oleh Adidas, dan diperkenalkan tepat sebelum pengundian grup Piala Dunia FIFA 2010 pada tanggal 4 Desember 2009. Jabulani menurut bahasa Zulu berarti "merayakan".
Pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 telah dikenal dengan suara vuvuzela, sebuah alat musik panjang yang ditiup oleh para pendukung di seluruh pertandingan.[57][58][59] Banyak penyaing Piala Dunia yang mengkritik dan mengkomplain tentang suara yang ditimbulkan oleh vuvuzela, termasuk Patrice Evra, yang menuduh vuvuzela menyebabkan performa Prancis bermain buruk.[60] Lionel Messi juga mengkomplain bahwa suara yang dihasilkan vuvuzela mengganggu komunikasi antarpemain dalam pertandingan.[61]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Babak gugur Piala Dunia FIFA 2010 adalah tahap kedua dan tahap terakhir Piala Dunia FIFA 2010, setelah babak penyisihan grup. Dua tim terbaik dari setiap grup (total 16 tim) akan melaju ke babak gugur ini dan bertanding di pertandingan Sistem gugur. Pertandingan untuk peringkat ketiga juga diadakan dan pertandingan ini adalah antara dua tim yang kalah di babak semi-final.
Pada babak gugur ini, dan juga pada pertandingan final, jika pertandingan berakhir dengan skor akhir seri, perpanjangan waktu selama dua kali akan ditambah ke pertandingan dan perpanjangan waktu masing - masing selama 15 menit. Jika perpanjangan waktu sudah diadakan dan skor masih seri, pertandingan akan berakhir dengan adu tendangan penalti.[1]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Final Piala Dunia FIFA 2010 adalah pertandingan sepak bola yang berlangsung pada tanggal 11 Juli 2010 (tanggal 12 Juli 2010, pukul 01.30 WIB) di Soccer City, Johannesburg untuk menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2010. Pertandingan yang dihadiri 84.490 penonton ini mempertemukan Belanda melawan Spanyol. Spanyol mengalahkan Belanda 1 – 0 dengan gol tunggal dicetak Andres Iniesta pada empat menit sebelum babak perpanjangan waktu selesai—menjadikannya gol paling lama yang dicetak di babak final Piala Dunia. Kedua negara sama-sama berusaha untuk menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Prestasi terbaik Belanda sebelum final ini adalah menjadi finalis pada 1974 dan 1978, sementara prestasi terbaik Spanyol sebelum final ini adalah peringkat empat pada 1950. Sebelum pertandingan final ini digelar, acara upacara penutupan dilaksanakan lebih dulu.[1]
Bola yang dipakai dalam pertandingan ini adalah Adidas Jabulani berwarna emas yang bernama Jo'bulani. Pertandingan ini dipimpin oleh Howard Webb dari Inggris, dan merupakan pertemuan pertama Belanda dan Spanyol di Piala Dunia setelah 9 pertemuan sebelumnya.
Spanyol mengalahkan Belanda 1–0 pada pertandingan ini setelah melalui perpanjangan waktu. Final ini merupakan final Piala Dunia pertama tanpa Argentina, Brasil, Italia atau Jerman (Barat). Spanyol merebut trofi Piala Dunia untuk kali pertama dan menjadi juara baru Piala Dunia setelah Brasil (5), Italia (4), Jerman (Barat) (3), Argentina (2), Uruguay (2), Inggris (1) dan Prancis (1). Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia yang diselenggarakan di luar benua Eropa. Spanyol menjadi tim pertama yang kalah pada pertandingan pertama babak grup mereka namun melaju hingga babak final dan menjuarai turnamen Piala Dunia. Spanyol menjadi juara Piala Dunia dengan mencetak gol paling sedikit, yaitu 8 gol dalam 7 pertandingan, lebih sedikit dari Inggris (11 gol - 1966) dan Brasil (11 gol - 1994). Spanyol memenangkan empat pertandingan terakhirnya dengan skor 1-0, dan gawang Iker Casillas hanya kebobolan 2 gol dalam fase penyisihan grup (menyamai rekor Italia 1990, Prancis 1998, dan Italia 2006) -- kedua-duanya terjadi tidak di 45 menit pertama. Pertandingan final ini merupakan pertandingan final yang paling banyak kartu kuning (5 untuk 5 pemain Spanyol, 9 - termasuk satu kartu merah - untuk 8 pemain Belanda), lebih dari rekor sebelumnya enam kartu yang dikeluarkan wasit Romuald Arppi Filho dari Brasil pada final Piala Dunia 1986.
Belanda mengalami kekalahan pertama dalam pertandingan internasional setelah menang 10 kali berturut-turut dan tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan, keduanya merupakan rekor timnas Belanda. Empat belas kemenangan berturut-turut mereka juga menjadi rekor tim nasional Eropa. Belanda menerima total 24 kartu kuning, termasuk 1 kartu merah karena akumulasi, dan menyamai rekor kartu kuning yang diterima Portugal di Piala Dunia 2006
Andres Iniesta dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam pertandingan ini dan kiper Iker Casillas sebagai kiper terbaik Piala Dunia 2010.
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 11 Juli 2010, Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 setelah menggulingkan Belanda dengan skor 1-0 dalam pertandingan final di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Final berlangsung di depan 84.490 pendukung, dengan lebih dari 900 juta orang menonton di televisi. Kemenangan Spanyol adalah gelar Piala Dunia pertama mereka, serta kemenangan Piala Dunia pertama oleh tim Eropa di luar Eropa.
Spanyol finis di puncak Grup H dengan dua kemenangan dan satu kekalahan. La Roja, sebutan timnas Spanyol, mengalahkan Portugal di babak 16 besar, memupus harapan Paraguay di perempat final, dan menghentikan asa Jerman di semifinal. Sementara itu, Belanda dalam perjalanannya ke final, menempati urutan pertama di Grup E dengan tiga kemenangan. Di babak 16 Besar, The Oranje mengalahkan Slovakia, dan menumbangkan Brasil di perempat final, serta menjegal mimpi Uruguay di semi final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski berhasil mengangkat piala dunia di podium, jejak La Roja bukan tanpa cela. Timnas Spanyol memulai kisah kemenangan dengan drama kekalahan kala pertandingan pertama babak penyisihan. Tetapi begitu keluar dari babak penyisihan dan menjadi pemuncak di Grup H, Andres Iniesta kawan-kawan berhasil mengalahkan Portugal, Paraguay, Jerman dan akhirnya kontra dengan Belanda di partai final.
Lokasi penyelenggaraan
Tahun 2005, pihak penyelenggara merilis daftar tiga belas tempat yang akan digunakan untuk penyelenggaraan Piala Dunia: Bloemfontein, Cape Town, Durban, Johannesburg (dua tempat), Kimberley, Klerksdorp, Nelspruit, Orkney, Polokwane, Port Elizabeth, Pretoria, dan Rustenburg. Daftar ini kemudian diperkecil menjadi sepuluh tempat[34] yang secara resmi diumumkan oleh FIFA pada tanggal 17 Maret 2006.
Ketinggian sejumlah stadion memengaruhi gerakan bola[35] dan kelincahan pemain,[36][37] namun kepala medis FIFA telah membantahnya.[38] Enam dari sepuluh stadion terletak 1.200 m di atas permukaan laut, dengan dua stadion di Johannesburg (Soccer City dan Ellis Park) berada di ketinggian paling tinggi, yaitu sekitar 1.750 m.[39][40] Daftar stadion menurut ketinggiannya adalah: Soccer City dan Stadion Ellis Park, 1.753 m; Stadion Royal Bafokeng, 1.500 m; Stadion Free State, 1.400 m; Stadion Peter Mokaba, 1.310 m; Loftus Versfeld Stadium, 1.214 m; Stadion Mbombela, 660 m; Stadion Cape Town, Stadion Moses Mabhida dan Stadion Nelson Mandela Bay mendekati ketinggian permukaan laut.[39][40]
Stadion-stadion berikut ini telah dipugar untuk memenuhi persyaratan FIFA:
Pada Oktober 2008, FIFA mengeluarkan daftar 38 calon wasit yang akan memimpin jalannya pertandingan Piala Dunia FIFA 2010.[47] Kemudian, pada 5 Februari 2010, FIFA mengeluarkan daftar wasit dan asisten wasit yang akan bertugas untuk turnamen ini.[48]
Komite Penyelenggara FIFA menyetujui prosedur pengundian akhir pada 2 Desember 2009. Pengundian ini didasarkan pada Peringkat Dunia FIFA Oktober 2009 dan tujuh tim terbaik bergabung dengan tuan rumah Afrika Selatan sebagai tim yang diundi untuk pengundian akhir. Tidak ada dua tim dari satu konfederasi yang diundi di grup yang sama, hanya dua tim dari Eropa yang boleh berada dalam satu grup.[49]
Pengundian grup diadakan di Cape Town, Afrika Selatan, tanggal 4 Desember 2009 di Cape Town International Convention Centre.[50] Upacara pengundian ini dibawakan oleh aktris Afrika Selatan Charlize Theron, dibantu Sekretaris Jenderal FIFA Jérôme Valcke.[51] Pengundian dilakukan oleh bintang sepak bola Inggris David Beckham dan figur olahraga Afrika Haile Gebrselassie, John Smit, Makhaya Ntini, Matthew Booth dan Simphiwe Dludlu.[52]
Berikut merupakan hasil pengundian.
Dari 64 pertandingan yang diselenggarakan, terdapat banyak fakta dan hasil pertandingan mengejutkan bagi sebagian pihak. Di babak penyisihan grup G, Timnas Portugal berhasil mencetak tujuh gol tanpa sekalipun kebobolan dengan ketujuh gol dibuat dalam satu pertandingan melawan Korea Utara yang berakhir 7–0. Tim Selandia Baru merupakan satu-satunya tim yang tak pernah kalah dalam turnamen, walaupun gagal lolos ke babak gugur serta menjadi satu-satunya tim yang hanya bermain imbang di seluruh pertandingan fase grup. Italia sebagai juara bertahan Piala Dunia 2006 secara mengejutkan gagal lolos dari fase grup setelah kalah dramatis dari Slowakia 2-3 di pertandingan terakhir grup F. Sementara di grup H, Spanyol kalah 0–1 dari Swiss di laga perdana namun berikutnya berhasil membuat sejarah baru sebagai tim pertama yang menjuarai Piala Dunia dengan mengalami kekalahan di pertandingan awal.
Pada babak gugur ada beberapa pertandingan dramatis tersaji seperti dianulirnya gol Lampard ketika Inggris bertemu Jerman meski dari rekaman ulang menunjukkan bola tendangan Frank Lampard telah melewati garis gawang. Dalam babak 8 besar, terjadi insiden handsball Luis Suarez di akhir extra-time ketika Uruguay melawan Ghana yang menghasilkan tendangan penalti yang gagal dieksekusi Asamoah Gyan lalu Ghana harus tersingkir setelah kalah adu penalti. Spanyol membuat rekor unik selama babak gugur dengan memenangkan seluruh laga hingga final dengan skor 1–0.
Jerman (4 Kali Juara)
Jerman telah 4 kali menjadi juara dunia, yaitu pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Torehan tersebut menjadikan Jerman menjadi salah satu negara tersukses dalam kejuaran empat tahunan ini.
Tim yang memiliki julukan Der Panzer ini identik dengan permainan yang sangat mendominasi di setiap pertandingan. Salah satu pertandingan Der Panzer di Piala Dunia yang paling ikonik adalah saat mereka menghancurkan sang tuan rumah di Piala Dunia Brazil tahun 2014.
Kala itu, Jerman bertemu dengan Brazil di semifinal, Brazil lebih diunggulkan karena mereka bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Namun, Jerman tanpa ampun mengalahkan Brazil dengan skor 7-1.
Tahun ini, Jerman kembali berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022. Skuad yang diasuh Julian Nagelsmann dihuni banyak pemain muda, dan menjadi salah satu penantang kuat pada Piala Dunia tahun ini.
Perancis (2 Kali Juara)
Perancis adalah juara bertahan di Piala Dunia 2022, setelah sebelumnya Les Bleus menjadi juara di Piala Dunia 2018. Selain menjadi juara di tahun 2018, Perancis juga pernah sekali menjadi juara dunia di tahun 1998.
Momen ikonik Perancis di Piala Dunia adalah kala Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006. Kala itu Zidane menanduk Materazzi karena tersulut emosi, yang mengakibatkan Zidane diusir keluar oleh wasit.
Perancis saat ini juga menjadi salah satu penantang kuat di Piala Dunia 2022. Skuad Perancis saat ini dihuni banyak pemain bintang, seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan peraih Ballon d’Or Karim Benzema.
Inggris (1 Kali Juara)
Inggris pernah satu kali menjadi juara kala menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 1966. Setelah itu, Inggris belum pernah menjadi juara lagi meski telah memiliki sejumlah nama besar seperti Beckham, Lampard, dan Gerrard.
Skuad Inggris saat ini adalah salah satu skuad paling mewah di Piala Dunia 2022, dan di tahun ini negara pemilik liga terbaik di dunia itu berambisi untuk membawa pulang trofi ke Tanah Inggris. Namun, meski memiliki banyak pemain bintang, pelatih Timnas Inggris yang saat ini kerap dikritik karena tidak bisa memaksimalkan potensi skuad Inggris. Menarik untuk melihat sejauh apa perjalanan skuad bertabur bintang ini di Piala Dunia 2022.
Diperbarui: 19 Desember 2022, 07:16 WIB Diterbitkan: 19 Desember 2022, 07:16 WIB